Langsung ke konten utama

JARDIKNAS DAN INHERENT

JARDIKNAS DAN INHERENT
1.    JARDIKNAS
Jaringan Pendidikan Nasional (JARDIKNAS) merupakan infrastruktur jaringan skala nasional yang menghubungkan seluruh institusi/lembaga pendidikan, kantor dinas pendidikan tingkat provinsi/kota/kabupaten, perguruan tinggi dan sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Jardiknas dibangun oleh Departemen Pendidikan Nasional mulai tahun 2006. Pertama kali digunakan saat program pengembangan infrastruktur ICT (Information and Communication Technology) di lingkungan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK) Mandikdasmen Depdiknas.


 Pada awalnya, PSMK Mandikdasmen Depdiknas berencana membangun infrastruktur jaringan online skala nasional untuk kebutuhan interkoneksi antar sekolah (Zona Sekolah) di setiap wilayah Kota/Kabupaten se-Indonesia. Berdasarkan program JARDIKNAS, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) juga mengembangkan infrastruktur jaringan skala nasional khusus antar perguruan tinggi yang disebut INHERENT (Indonesia Higher Education Network).
Pada bulan Maret 2007, infrastruktur JARDIKNAS diresmikan oleh Bapak Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di Bali. Kemudian Dalam rangka integrasi Jardiknas dan Inherent maka pada bulan Agustus 2007 program integrasi tersebut secara resmi menggunakan satu istilah saja yaitu: JARDIKNAS (Jejaring Pendidikan Nasional). Dimana infrastruktur INHERENT yang sebelumnya berdiri sendiri, sekarang telah terintegrasi secara utuh bagian dari JARDIKNAS (zona Perguruan Tinggi). Secara umum Jardiknas dapat menjadi 3 zona, yaitu:
1.        Zona Kantor Dinas Pendidikan / Institusi
Zona ini menghubungkan kantor-kantor dinas pendidikan propinsi, kabupaten/kota. Jaringan pada zona ini diprioritaskan untuk implementasi transaksi online Sistem Informasi Manajemen (SIM) Pendidikan.
2.      Zona Perguruan Tinggi (INHERENT)
Zona ini menghubungkan perguruan tinggi yang ada pada 33 propinsi, dan disebut juga dengan Inherent (Indonesia Higher Education Network). Jaringan ini diprioritaskan untuk pelaksanaan riset dan pengembangan perguruan tinggi, sehingga menggunakan bandwidth yang cukup besar.
3.       Zona Sekolah
Zona ini akan dikembangkan pada tahun 2007 dan menghubungkan 6500 sekolah dengan menggunakan teknologi ADSL. Zona ini dikembangkan dalam area yang terbatas oleh kemampuan layanan ADSL yang dapat dicapai oleh PT Telkom.

2.    INHERENT
INHERENT merupakan singkatan dari Indonesia Higher Education Network yang merupakan program pengembangan sistem dan jaringan informasi dan komunikasi tertutup antar pendidikan tinggi yang direncanakan secara bertahap akan menghubungkan seluruh perguruan tinggi se Indonesia yang dicanangkan oleh Dikti dan didukung oleh Telkom sebagai penyedia infrastruktur. Pada tahap awal (2006) telah terbangun interkoneksi 32 localnode yang berada di perguruan-perguruan tinggi di seluruh ibu-ibu kota Provinsi.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa awalnya JARDIKNAS merupakan program pengembangan infrastruktur ICT (Information and Communication Technology) di lingkungan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK) Mandikdasmen Depdiknas. Kemudian dalam pengembangan programnya, Dikti juga mengembangkan infrastruktur jaringan skala nasional khusus antar perguruan tinggi yang disebut INHERENT yang fokus pada jaringan antar perguruan tinggi. Pada tahun 2007 JARDIKNAS diintegrasikan dengan INHERENT yang kemudian disebut dengan instilah JARDIKNAS saja. JARDIKNAS Meliputi Zona Kantor Dinas Pendidikan / Institusi, Zona Perguruan Tinggi (INHERENT), dan Zona Sekolah.
REFERENSI
Pembelajaran Berbasis ICT (disampaikan pada “Workshop Pembelajaran Berbasis ICT” di Dinas Pendidikan Propinsi Sulawesi Selatan, 11-14 Agustus 2008) oleh Wahyu.
Tata Kelola TI dalam Pemanfaatan E-Learning di level Universitas: Studi Kasus Universitas Indonesia Harry Budi Santoso, Putu Wuri Handayani, Zainal A. Hasibuan dan Budi Yuwono
https://id.wikipedia.org/wiki/Jejaring_pendidikan_nasional ( diakses tanggal 28 Januari 2017)https://nic.itb.ac.id/inherent ( diakses tanggal 28 Januari 2017)
http://www.inherent-dikti.net/ ( diakses tanggal 28 Januari 2017)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kolaborasi orang tua dan guru dalam pendidikan Anak Usia Dini

MID SEMESTER KOLABORASI ORANG TUA DAN GURU DALAM PENDIDIKAN AUD OLEH : ISA HIDAYATI / 1100795 PG PAUD REGULER 2011 DOSEN PEMBIMBING: Nurhafizah ,M.Pd PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012 1.       Jelaskanlah urgensi/pentingnya kolaborasi orang tua dan guru dalam mengembangkan kemampuan AUD !         Orang tua sebagai mitra guru   dalam pendidikan anak usia dini perlu mengetahui pembelajaran yang dilaksanakan anak di sekolah. Karena apabila orang tua   pasif dan tidak memperhatikan anaknya maka anak   dalam menerima pelajaran dari sekolah merasa bingung dengan dua dunia yang berbeda. Pembiasan-pembiasaan di rumah berbeda dengan apa yang diajarkan di sekolah sehingga anak akan menemui masalah dalam pembelajaran dan penyesuaian. Apalagi dalam pendidikan anak usia dini yang merupakan peletak dasar pendidikan pada anak.          Orang tua juga harus bisa menjadi pendukung pembelajaran

pengembangan program pembelajaran sains AUD

MAKALAH PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN SAINS AUD OLEH NAMA ANGGOTA: Zahratul Qalbi (1100776) Nora Elina (1100771) Dona sri rahayu (1100794) Syarifah nurza (1100792) Islamaisa (1100793) Della Delina (1100765) Ezi Alfrina (1100755) Syukrina Wiladatika (1100780) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURUPENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN SAINS AUD”.              Makalah ini berisikan tentang informasi tentang Pengembangan Program Pembelajaran Sains AUD.Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Pengembangan Program Pembelajaran Sains AUD. Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kri

media audio visual dan serbaneka

Media pembelajaran audio visual dan serbaneka A.     Media Audio Visual 1.    Pengertian Media Audio Visual Audio visual adalah media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi), meliputi media yang dapat dilihat dan didengar.(Rohani, 1997: 97-98). Media audio visual adalah merupakan media perantara atau penggunaan materi dan penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Media audiovisual merupakan kombinasi dari media audio dan media visual, atau biasa disebut media pandang dengar. Dengan menggunakan media audio visual ini maka penyajian isi tema kepada anak akan semakin lengkap dan optimal, selain itu media iini dalam batas-batas tertentu dapat menggantikan peran dan tugas guru. Dalam hal ini guru tidak berperan sebagai penyampaian materi bisa diganti oleh media. Peran guru bisa beralih menjadi fasilita