Langsung ke konten utama

permainan frobel


MEDIA PEMBELAJARAN AUD
PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN FROBEL
BOLA KUBUS DAN SILINDER DARI KAYU





OLEH:
KELOMPOK II
TISNA SYAFNITA/1100778
ISA HIDAYATI/11000795
GEMALA RANTI/1100779
FITRA ANIZA/1100766
DESIANTI/1100803
LISA MONIKA/1100768
ISLAMAISA/1100793
LITA HARTATI/1100795
EKA RESKI AMANDA/1100777
EDUPA CENTIA/

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012
ALAT PERMAINAN  FROBEL
BOLA, KUBUS DAN SILINDER DARI KAYU

Pandangan Froebel
Froebel yang bernama lengkap Friedrich Wilheim August Froebel, lahir di jerman pada tahun 1782 dan wafat tahun 1852. Pandanganya tentang anak banyak dipengaruhi oleh Pestalozzi esrta para filsuf Yunani. Froebel memandang anak sebagai individu yang pada kodratnya bersifat baik. sifat yang buruk timbul karena kurangnya pendidikan atau pengertian yang dimiliki oleh anak tersebut. Setiap tahap perkembangan yang dialami oleh anak harus dipandang sebagai suatu kesatuan yanh utuh. Anak memiliki potensi, dan potensi itu akan hilang jika tidak dibina dan dikembangkan.
Tahun-tahun dalam kehidupan seorang anak amatlah berharga serta akan menentukan kehidupannya di  masa yang akan datang. Oleh karena itu maka masa anak merupaka masa emas ( the Golde Age) bagi penyelenggaraan pendidikan. Masa  anak merupakan fase atau tahap yang sangat fundamental bagi perkembangan individu. Karena pada fase atau tahap inilah terjadi peluang yang cukup besar untuk pembentukan dan pengembangan pribadi seseorang.pendidikan keluarga sebagai pendidikan pertama bagi anak dalam kehidupannya sangatlah penting karena kehidupan yang dialami oleh anak pada masa kecilnya akan menentukan kehidupannya di masa depan.
Froebel memandang pendidikan dapat membantu perkembangan anak secara wajar. Dia menggunakan taman sebagai symbol dalam pendidikan anak. Apabila anak mendapatkan pengasuhanyang tepat maka seperti halnya tanaman muda akan berkembanga secar wajar mengukuti hukumnya sendiri. Froebel memiliki keyakina tentang pentingnya belajar melalui bermain.



Bahan:
1.      Kayu
2.      Cat ( merah, biru, kuning)
Alat:
1.      Meteran
2.      Pensil
3.      Gergaji
4.      Ampelas kayu
5.      Kuas
6.      Katam kayu/penghalus permukaan kayu

Cara membuat:
1.      Kubus.
§      Siapkan kayu yang akan dibuat kubus.
§      Potong kayu menjadi segi empat.
§      Tentukan ukuran kubus yang akan dibuat, disini kami akan membuat 3 buah kubus dengan ukuran 7cmx7cmx7cmx7cm.
§      Ukur kayu yang akan dijadikan kubus dengan memggunakan rol.
§      Potng sketsa kayu dengan mengikuti sketsa yang telah ada.
§      Setelah kayu dipotong ampelas kayu agar kayu menjadi licin. Ini dilakukan agar serutan-serutan kayu tidak ada karena serutan tersebut membahayakan anak.
§      Setelah kayu halus, kubus di beri cat yang yang telah disediakan tadi( merah. Kuning, dan merah)
§      Kubus siap digunakan.

2.      Silinder
§Sediakan kayu .
§Tentukan diameter, tinggi silinder yang akan dibuat yaitu tinngi 15cm dan diameter 7,5cm
§Kemudian kayu yang akan dibuat silinder ditentukan ukurannnya dengan penggaris dan pensil.
§Kayu di bentuk menjadi batangan bulat batangan berdiameter 7,5cm.
§Potong sesuai ukuran yang telah ada.
§Haluskan dengan ampelas
§Berilah warna.
§Silinder siap digunakan.

3.      Bola dari kayu
§Siapkan kayu berbentuk segiempat
§Tentukan diameter bola yang akan dibuat yaitu 8cm.
§Gambarlah polanya pada kayu yang telah disediakan.potong kayu sesuia pola.
§Haluskan kayu dengan ampelas.
§Diberi cat.
§Bola siap di gunakan.


Fungsi:

§Memperkenalkan geometri kepada anak
§Mengembangakan motorik halus anak.
§Melatih ketelitian anak
§Melatih bahasa anak

Cara menggunakan:
Penggunaan media berupa silinder,kubus dan bola dari kayuyaitu dengan:
§Mengenalkan bentuk geometri kepada anak yaitu dengan memperlihatkan bola, silinder dan kubus dari kayu tersebut. Ini akan menampah kognitif anak tentang bentuk-bentuk benda.
§ 
§ Guru dapat menanyakan bentuk kubus, silinder, dan bola dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya : bola, tv, dll. Kegiatan ini dapat untuk melatih perkembangan bahas anak.
§Games dengan cara menyediakan 3 kotak dengan menempelkan gambar silinder, kubus dan bola oada kotak tersebut. Kemudian anak diminta memasukkan bentuk geometri tersebut ke dalam kotak sesuai gambar yang ada pada kotak. Ini dapat melatih kognitif anak.
§Anak bermain dengan menggunakan kubus, silinder, dan bola. Anak bebas membentuk apa yang dibangun dari bentuk geometri tersebut. Kemudian anak menceritakan apa yang dibuatnya. Pada kegiatan ini akan mengembangkan kognitif dan bahasa anak .




Komentar

Postingan populer dari blog ini

kolaborasi orang tua dan guru dalam pendidikan Anak Usia Dini

MID SEMESTER KOLABORASI ORANG TUA DAN GURU DALAM PENDIDIKAN AUD OLEH : ISA HIDAYATI / 1100795 PG PAUD REGULER 2011 DOSEN PEMBIMBING: Nurhafizah ,M.Pd PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012 1.       Jelaskanlah urgensi/pentingnya kolaborasi orang tua dan guru dalam mengembangkan kemampuan AUD !         Orang tua sebagai mitra guru   dalam pendidikan anak usia dini perlu mengetahui pembelajaran yang dilaksanakan anak di sekolah. Karena apabila orang tua   pasif dan tidak memperhatikan anaknya maka anak   dalam menerima pelajaran dari sekolah merasa bingung dengan dua dunia yang berbeda. Pembiasan-pembiasaan di rumah berbeda dengan apa yang diajarkan di sekolah sehingga anak akan menemui masalah dalam pembelajaran dan penyesuaian. Apalagi dalam pendidikan anak usia dini yang merupakan peletak dasar pendidikan pada anak.          Orang tua juga harus bisa menjadi pendukung pembelajaran

pengembangan program pembelajaran sains AUD

MAKALAH PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN SAINS AUD OLEH NAMA ANGGOTA: Zahratul Qalbi (1100776) Nora Elina (1100771) Dona sri rahayu (1100794) Syarifah nurza (1100792) Islamaisa (1100793) Della Delina (1100765) Ezi Alfrina (1100755) Syukrina Wiladatika (1100780) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURUPENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN SAINS AUD”.              Makalah ini berisikan tentang informasi tentang Pengembangan Program Pembelajaran Sains AUD.Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Pengembangan Program Pembelajaran Sains AUD. Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kri

media audio visual dan serbaneka

Media pembelajaran audio visual dan serbaneka A.     Media Audio Visual 1.    Pengertian Media Audio Visual Audio visual adalah media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi), meliputi media yang dapat dilihat dan didengar.(Rohani, 1997: 97-98). Media audio visual adalah merupakan media perantara atau penggunaan materi dan penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Media audiovisual merupakan kombinasi dari media audio dan media visual, atau biasa disebut media pandang dengar. Dengan menggunakan media audio visual ini maka penyajian isi tema kepada anak akan semakin lengkap dan optimal, selain itu media iini dalam batas-batas tertentu dapat menggantikan peran dan tugas guru. Dalam hal ini guru tidak berperan sebagai penyampaian materi bisa diganti oleh media. Peran guru bisa beralih menjadi fasilita